Rabu, 10 Maret 2010

PORNOGRAFI oh PORNOGRAFI…

Saat dunia semakin dimanjakan oleh perkembangan teknologi yang semakin cepat, tanpa disadari seiring dengan perkembangan tersebut justru moral bangsa ini turut berkembang pesat, bukan ke arah yang progresif, tapi justru regresif mundur ke arah yang semakin memprihatinkan.

Yang paling nyata adalah penggunaan internet sebagai media yang digadang-gadangkan sebagai sumber informasi terbesar, termasuk juga informasi yang menyesatkan seperti pornografi dan racun-racun lainnya. Kiranya sudah banyak pihak yang membahas mengenai penyalahgunaan internet sebagai media untuk mengakses kemaksiatan. Namun tak satupun yang dapat menemukan penyelesaian secara riil untuk mengatasi permasalahan yang kompleks ini. Satu-satunya harapan adalah pemblokadean situs-situs porno per 1 april 2008. Hal tersebut minimal sedikit mengurangi perkembanhgan industry pornografi di Indonesia. Tapi apakah hal tersebut nantinya dapat membasmi pornografi di Indonesia??rasanya tidak..

Ada hal yang unik dari Indonesia, Indonesia merupakan Negara anggota OKI yang tentunya menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, tetapi mengapa justru pemerintah melegalkan izin penerbitan tiga penerbit majalah dewasa terbesar di dunia (Playboy, FHM, dan Maxim)?? Bukan hanya remajanya, pejabat pun tak luput dari skandal video mesum yang sempat menggegerkan bumi Indonesia belum lama ini. Jika pejabat saja sudah demikian, bagaimana dengan rakyatnya???

Suatu temuan yang cukup memiris hati kita adalah didapat fakta bahwa ada lebih dari 500 video porno produksi dalam negeri (Sony Set, 2007), itu masih yang tercatat, belum lagi yang tak terdeteksi. Lebih dari 80% pemain dalam video tersebut adalah siswa/mahasiswa, sedangkan sisanya adalah pihak lain. Kehadiran ratusan video amatir tersebut bukan tidak mungkin akan memicu permasalahan yang lebih rumit lagi. Keindahan asmara anak muda diwujudkan lewat hal-hal yang mungkin dapat membahayakan nyawa orang lain. Memang tidak ada yang melarang untuk mengabadikan momen-momen indah bersama sang kekasih, namun sudah sepatutnya privasi dan harga diri tetap dijunjung.

Temuan lagi yang lebih mengegerkan adalah digunakannya fasilitas internet sebagai media untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak pantas dan melanggar norma kesopanan. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Sony Set dkk, ada banyak warnet di sebuah kota besar yang digunakan untuk arena masturbasi bahkan ada yang sampai ML!! sungguh suatu hal yang sangat memalukan. Yang patut disayangkan adalah kurangnya kesadaran dari pengguna internet dan juga penyedia jasa internet tersebut. Mereka tidak tahu (mungkin sebenarnya tahu) akan dampak yang dapat terjadi akibat ulah mereka. Di beberapa daerah sering dilaporkan tindakan pemerkosaan setelah pelaku melihat film porno. Tak jarang korbannya adalah anak-anak di bawah umur. Tak bisa dibayangkan betapa hancur perasaan para korban akibat perbuatan orang bejat tak bertanggung jawab itu.

Oleh karena itu, mari kawan-kawan pemuda Indonesia, kita mulai dari diri sendiri, jangan sampai kita ikut terjerumus dalam jurang kebiadaban yang sudah mulai menjalar di bumi kita tercinta ini. Mari kita semua perangi pornografi demi keselamatan bangsa kita. HIDUP MAHASISWA!!HIDUP PEMUDA!!HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!

Regards..

0 komentar:


ShoutMix chat widget