Rabu, 10 Maret 2010

JOGJA, WHERE MY DREAMS BEGAN…

Ngayogyokato, kotane aman, berhati nyaman…

kota pelajar, kota seniman, lan kabudayan…

Sepenggal bait yang aku cuplik dari lagu Ngayogyokarto besutan grup Genk Kobra di atas sudah cukup menggambarkan apa yang selama ini aku bayangkan dengan Jogja. Sebuah provinsi kecil (Daerah Istimewa tepatnya) di bagian tengah pulau Jawa yang padat ini. Dikatakan kecil karena memang dipandang dari segi wilayah tidak seluas Provinsi-provinsi lain di Jawa. Jogja hanya mempunyai 4 kabupaten dan satu kotamadya. Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulonprogo masing –masing mengelilingi daerah Jogja karta yang berada di sentral provinsi ini.

Saat mendengar tentang Jogja pasti orang akan mengaitkannya dengan Malioboro, Prambanan,Monjali,dll. Jogja memang gudangnya objek pariwisata. Selain itu sebutan sebagai kota pelajar pun sudah melekat erat di balik nama Jogja. Di sana berdiri bangunan-bangunan megah kampus-kampus dan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. UGM, UII, UNY dan sederet universitas sudah terkenal di seantero nusantara sebagai asset Jogja. Di sanalah anak-anak negeri dari berbagai penjuru nusantara menggapai ilmu. Tak pelak lagi, sebutan kota pelajar memang layak disematkan ke Jogja.

Aku pertama kali ke Jogja saat mengikuti ujian tulis UGM. Entah mengapa aku langsung jatuh cinta pada Jogja khususnya UGM. Aku berfikir saaat itu juga, aku harus bersekolah di sini. Dan unutungnya doa saya didengar oleh Allah. Aku diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di sini. Mengambil jurusan Psikologi, aku berharap UGM bisa memberikan apa yang selama ini aku inginkan.

Pertama hidup di sana, aku langsung merasakan atmotsfir yang cukup akrab. Memang kondisinya tidak terlalu jauh dengan daerah asalku, Blitar. Bedanya di sini lebih besar serta lengkap fasilitasnya. Aku juga merasakan perbedaan yang signifikan dengan kota besar lain seperti Jakrta dan Surabaya. Di sini jarang terjadi macet. Tidak begitu pengap dan panas, jarang ada nyamuk, dan benar-benar kondusif untuk belajar. Aku sangat menikmatinya. Kalaupun penat, aku tidak perlu jauh-jauh karena objek-objek pariwisata tidaklah terlalu melelahkan untuk ditempuh.

Orang jogja asli dikenal sangat ramah, aku menghargainya, dan tentu saja aku juga harus ramah dengan mereka. Hal itu sangat menguntungkanku, karena aku sering membutuhkan bantuan dari mereka. Secara keseluruhan, Jogja is so satisfied.

Jogja,there I will arrange my dreams.. my great dreams to bring happiness to me, my family, and every person that I love. I hope I’ll find someone who will be my couple here, and I hope I can built a great relationship in here, Jogja, where my dreams begin…

0 komentar:


ShoutMix chat widget