Rabu, 10 Maret 2010

HANNIBAL LECTER, MY HERO

Kali ini aku tidak ingin menyampaikan posting yang berat. Sudah pusing banget ni mikir yang berat-berat. Udah ada tugas yang menumpuk, banyak kegiatan, dan tentunya kurang istirahat. Jika kepenatan seperti ini sudah terjadi, biasanya pelampiasanku adalah ada pada film. Kadang untuk menghibur hati aku nonton film yang ringan-ringan, tanpa banyak berfikir dan hanya untuk sekedar melepas pikiran saja.

Namun film-film tersebut tidak pernah menyangkut di benakku untuk waktu yang cukup lama. Aku memang bukan tipe penonton ynag mencari hiburan. Aku ingin film yang aku tonton memiliki karakter kuat dan memiliki daya tarik kuat untuk selalu terkenang di benak pemirsanya. Ada dua film yang sangat aku sukai, sebenarnya bukan dua film, melainkan dua trilogy/francise. Yang pertama adalah the Lord of the Rings. Sebuah film yang secara kualitas dan kuantitas dapat dibilang sejajar dengan saga star wars maupun film terlaris sepanjang masa, Titanic. Sabetan 17 oscar dan lebih dari 3 milyar dolar dari peredarannya di seluruh dunia telah membuat hatiku terpincut. Sudah beberapa kali aku memutar ulang film itu, dan sampai saat ini aku belum kehilangan feel dari film itu.

Tapi yang saat ini yang ingin aku bahas adalah film kedua favoritku. Franchise dari kehidupan Hannibal Lecter. Seorang psikopat yang sangat cerdik, berkharisma, licik sekaligus licin.

Semenjak kemunculannya lewat Silence of the Lambs, Anthny Hopkins mampu membawakan perannya dengan sangat sempurna. Aku memang kurang mengetahui seluk beluk film itu, namun dari penggambaran acting yang dibawakan oleh Hopkins, aku langsung terpincut dengan tokoh ini (untung tidak terbesit keinginan untuk jadi psikopat)..lihat bagaiman permainan teka-tekinya membuat Carlice Starling harus memutar otak untuk menerjemahkan apa yang ia maksud. Sungguh seorang yang jenius sekaligus licik.

Dalam Hannibal (2000), kali ini Lecter diceritakan mampu lolos dari penjara dan mulai melakukan ritual favoritnya. Memburu dan mengtimidasi mangsanya. Dan lihat bagaimana dia mengolah bagian tubuh manusia menjadi santapan yang disebutnya sangat lezat >0<

Sangatlah sulit untuk menangkap orang yang satu ini, dia memang sangat cerdik. Dia memang adalah orang yang berpendidikan tinggi. Dia seorang psikiater, dia memahami betul anatomi manusia, dia juga pandai memanuipulasi pikiran orang. Sebuah sosok sempurna bagi seorang penjahat. Dia memang tidak kuat, tapi dengan kecerdasannya, jarang ada orang yang mampu untuk membekuknya.

Sebenarnya Lecter tidak melulu mengalami psikopatologi(baca abnormal). Karakter-karakter yang membentuk dirinya didasarkan pada pengalaman masa kecilnya yang sangat pahit. Seperti yang diperkihatkan pada film Hannibal: the beginning, di sana diceritakan masa kecil Hannibal yang harus kehilangan seluruh anggota keluarganya akibat kekejaman perang. Bahkan dia melihat sendiri bagaimana adiknya disantap oleh orang-orang yang menawannya (hii..). mungkin hal tersebut yang mendasarinya untuk ganti melahap orang-orang yang jadi korbannya..

Sebagai seorang penjahat, Hannibal tidak sembarangan memilih korbannya. Biasanya korban kekejamannya adalah orang yang penting dan memiliki pengaruh bagi dirinya. Dan metodenya tidaklah simple. Biasanya dia akan mendekati dan masuk dalam kehidupan korbannya untuk kemudian menanamkan pengaruhnya, baru kemudian melahapnya!!!!

Memang aneh untuk mengidolakan seorang psikopat, tapi entah mengapa aku sangat suka dengan karakter ini. Cerdas dan sangat tenang. Dia tidak pernah merasa cemas bahkan dalam kondisi tertekan sekalipun. Sebuah hal yang sangat patut dicontoh. Namun jangan sampai mencontoh kekejamannya, jangan-jangan nanti ketagihan. Hiii….


Regards..

0 komentar:


ShoutMix chat widget